Aku ingin ngucapin maaf buat temanku yang telah sms aku memperingatkan tentang sesuatu hal. Namanya Wahyu--begitu familiar nama ini, aku punya banyak kenalan bernama sama. Dan karena sifatnya yang melebih-lebihkan dan--kata teman" yang lain--suka {sori, Yu} menjilat.
Aku tentu aja gak percaya dengan sms itu. gimana mungkin pengajuan PSG-ku ditolak?! sempat aku takut dia benar karena dia pernah PSG disana dulu selama 3 bulan di kelas II. Aku membiarkan "berita boong" itu selama 2 hari. Aku memberitau temanku yang juga PSG denganku di tempat yang menjadi masalah. Dan dia juga khawatir soalnya dia juga mendapat berita itu. Aku langsung konfirmasi pada guru pembimbing yang membuat aku bernapas lega, bouya! beita itu salah!!
Menjelang hari H saat kami diantar pembimbing kami, beliau masuk duluan untuk berbicara dengan calon instruktor kami di tempat kerja. Kami menunggu di ruang tamu yang menyatu dengan pos satpam. Dnegan aku membayangkan apa yang akan kami kerjakan selama beberapa jam ke depan. Dan saat aku melihat wajah pembimbingku muram, aku tau ada sesuatu yang gak beres. Ternyata Wahyu benar.
Well, ada hikmah yang bisa dipetik. orang yang kerjanya cuma menjilat ternyata tidak memiliki kepercayaan orang lain. Termasuk saat mereka benar" jujur dengan berita yang mereka bawa.
Posting Komentar